1. Ruang Lingkup Ekonomi
Ø DEFINISI
EKONOMI
Ekonomi
merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia
yang berhubungan dengan produksi, distribusi,
dan konsumsi terhadap barang danjasa. Istilah “ekonomi”
sendiri berasal dari bahasa Yunani,
yaitu οἶκος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah
tangga” dan νόμος (nomos) yang berarti “peraturan, aturan,hukum“. Secara garis
besar, ekonomi diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah
tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan
konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
o DEFINISI
EKONOMI MENURUT PARA AHLI
·
ADAM SMITH
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara
Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara
·
MILL J. S
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan
Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan
·
ABRAHAM MASLOW
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien
Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien
·
HERMAWAN KARTAJAYA
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya
Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya
·
PAUL A. SAMUELSON
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat
Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat
o METODOLOGI
EKONOMI
Sering disebut
sebagai The queen of social
sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif
untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan
Tinbergen pada masa setelah Perang
Dunia II merupakan salah satu
pelopor utama ilmu ekonometri,
yang mengkombinasikan matematika, statistik,
dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah
modelGeneral equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan
konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain.
Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua
makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam
analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama
didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen
yang berubah-ubah.
Ø MASALAH
POKOK EKONOMI DAN PENGARUH MEKANISME HARGA
o
MASALAH POKOK EKONOMI
Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2 sudut
pandang:
Menurut
Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam
Smith terdiri dari :
PRODUKSI,
adalah segala tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat
dari suatu barang.
Karena sifat manusia yang tidak pernah mengalami
tingkat kepuasan yang hakiki, maka berapapun yang diproduksi selalu tidak
pernah mencukupi kebutuhan manusia; sehingga selama itu pula produksi menjadi
masalah pokok ekonomi.
DISTRIBUSI,
adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan
barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen
akhir/pemakai.
Yang termasuk kegiatan distribusi diantaranya :
Pengemasan, pensortiran/pemilahan, pengepakan, penyimpanan/pergudangan,
pengangkutan, dll
Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara :
·
Distribusi langsung, dimana barang hasil
produksi langsung disalurkan ke konsumen akhir/pemakai.
·
Distribusi tidak langsung, dimana dalam
penyalurannya melalui beberapa perantara, seperti : agen, grosir, eksportir,
importir, komisioner, makelar, pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata
rantai penyaluran sangat dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir
lebih mahal.
KONSUMSI,
adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai
guna suatu barang.
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor :
·
Faktor Internal, seperti : pendapatan, selera
karakter, kepribadian, motivasi.
·
Faktor Eksternal, seperti : kebudayaan,
peradaban, lingkungan, status sosial, kebijakan pemerintah, dll.
Menurut
Teori Modern
Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi,
membedakan masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu :
·
Apa yang akan diproduksi (What) Karena
keterbatasan sumber daya faktor produksi, maka harus hal yang tidak mungkin
akan memproduksi sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan barfang apa
yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya.
·
Bagaimana proses produksinya (How) Hal
ini sangat tergantung dari ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap
wilayah/negara. Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal
dengan teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang akan menerapkan
teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya manusia yang
ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
·
Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for
Whom) Untuk masalah yang satu ini, pertimbangan ditujukan bagaimana
caranya agar hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta
dengan tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa
pasarnya.
Menurut Richard Lipsey,
menambahkan permasalahan perokonomian secara makro, yaitu tingkat
inflasi, tingkat pengangguran dan kapasitas produksi.
Ø
PENGARUH MEKANISME HARGA
Krisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun
2007 telah mengakibatkan perlambatan ekonomi global secara bertahap.
Diperkirakan daya beli masyarakat menurun. Banyak pihak yang mengatakan bahwa
krisis hanya terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Namun perlu diingat bahwa sebagian negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh
(energing market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan
negara-negara maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan
berdampak pada permintaan barang-barang dari negara yang sedang tumbuh
(emerging countries). Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja
berbagai sektor usaha, khususnya industri.
Harapan untuk
segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun
2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang
terus menurun, meningkatnya suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali
serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut
setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa indonesia sudah memasuki tahap
recovery atau kebangkitan. Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi
sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku
bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan
barometer.
Ø
SISTEM PEREKONOMIAN
Sistem Perekonomian adalah cara suatu bangsa/negara
untuk mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan
bagi rakyatnya.
o
Macam-Macam Sistem Ekonomi
o
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi yang masih terikat dengan adat istadat
kebiasaan dan nilai budaya setempat.
Ciri-Ciri
·
Alat produksi sederhana
·
Jumlah barang/jasa rendah
·
Produktivitas rendah
·
Masih barter
·
Kegiatan ekonomi umumnya dibidang pertanian
·
Masyarakat sulit menerima perubahan
o
Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi yang memberi kebebasan kepada masyarakat
untuk memilih dan melakukan usaha sesuai keinginan dan keahliannya.
Ciri-Ciri
·
Hak milik perorangan diakui
·
Individu bebas melakukan kegiatan ekomomi
·
Jenis,jumlah,dan harga barang ditentukan
kekuetan pasar
·
Adanya persaingan bebas
·
Kegiatan ekonomi(produksi,distribusi,dan
konsumsi) diserahkan kepada swasta.
Misalnya Amerika Serikat dan Eropa
o
Sistem Ekonomi Sosialis (ETATISME)
Sistem Ekonomi yang seluruh kegiatan Ekonominya
direncanakan,dilaksanakan,dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
Ciri-Ciri
·
Alat-alat dan faktor produksi dikuasai negara
·
Kegiatan Ekonomi sepenuhnya diatur negara
·
Harga barang/jasa ditentukan pemerintah
·
Hak milik perorangan tidak diakui
Misalnya: Kuba, Korea, Eropa Timur dan RRC.
o
Sistem Ekonomi Campuran
Gabungan dari sistem perekonomian Liberal dan sosialis.
Ciri-Ciri
·
Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan
oleh swasata
·
Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada
campuran tangan pemerintah
·
Ada persaingan serta masih ada control dari
pemerintah
Misalnya: Afrika, Amerika Latin dan Asia.
Ø PERBEDAAN
EKONOMI MIKRO DAN EKONOMO MAKRO
Sebagaimana juga berlaku dalam bidang ilmu
lainnya, teori ekonomi mikro didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu, dianggap
valid dan berguna jika sukses dalam menjelaskan dan memperkirakan fenomena yang
menjadi perhatian. Mengingat asumsi yang mendasarinya belum tentu realistis
sempurna maka ‘teori yang baikpun’ tidak dapat menjelaskan data observasi
dengan sempurna, sehingga ketidak-sempurnaan teori merupakan ‘norma’.
Perbedaan mendasar antara ilmu ekonomi mikro
dan ilmu ekonomi makro
Ilmu ekonomi mikro menganalisis bagian-bagian yang dilakukan oleh
unit-unit kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Berbagai aspek yang
diulas dalam teori ekonomi mikro telah dipaparkan di bagian sebelumnya. Dalam
hal ini pada umumnya pendekatan mikro terkait dengan keputusan-keputusan yang
diambil oleh para pelaku ekonomi dengan mengacu pada signa. Pemahaman
konsep-konsep ekonomi mikro dan aplikasinya dalam ekonomi dan bisnis
memungkinkan para pelaku ekonomi untuk membuat keputusan yang optimal.
Sebaliknya ilmu ekonomi makro merupakan analisis
atas keseluruhan kegiatan perekonomian yang bersifat global dan tidak
memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam
perekonomian. Dalam ekonomi makro, analisis dijaknkan terhadap keseluruhan
produsen dan konsumen dalam perekonomian. Teori ekonomi makro menerangkan
aspekaspek seperti penentuan tingkat perekonomian negara yang berkaitan dengan
sampai di mana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa.
Tingkat kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluaran agregat
dalam perekonomian yang terdiri dari 4 komponen yaitu:
·
pengeluaran rumah tangga (konsumen rumah tangga)
·
pengeluaran pemerintah
·
pengeluaran perusahaan-perusahaan (investasi)
·
ekspor – import
Selain itu, analisis dalam teori ekonomi makro
akan memperhatikan pula masalah perubahan harga, perubahan penawaran,
pengeluaran agregat serta masalah-masalah yang akan timbul bila pengeluaran
agregat tidak mencapai tingkatnya yang ideal (yaitu kesempatan kerja penuh
tanpa inflasi). Sebagai gambaran, dalam teori ekonomi makro dibahas tentang
langkah utama pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran dan inflasi yang
dibedakan menjadi dua bentuk kebijaksanaan yaitu kebijaksanaan fiskal dan
kebijaksanaan moneter. Kebijaksanaan fiskal adalah langkah-langkah pemerintah
dalam merubah struktur dan jumlah pajak dan pengeluarannya dengan maksud untuk
mempengaruhi tingkat kegiatan perekonomian. Sedangkan kebijaksaan moneter
adalah langkah-langkah pemerintah melalui bank sentral dalam mengatur dan
mem-pengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan
tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi. Dalam perekonomian,
kedua kebijaksanaan ini digunakan oleh pemerintah untuk mencapai beberapa
tujuan, yaitu:
1. Untuk mengatasi masalah-masalah
pokok ekonomi makro yang selalu timbul seperti halnya masalah pengangguran,
masalah kenaikan harga-harga dan masalah penciptaan pertumbuhan ekonomi yang
memuaskan.
2. Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan keberbagai kegiatan ekonomi secara efisien.
3. Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak merata, yang selalu tercipta dalam masyarakat yang kegiatan perekonomiannya terutama diatur oleh sistem pasar bebas.
2. Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan keberbagai kegiatan ekonomi secara efisien.
3. Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak merata, yang selalu tercipta dalam masyarakat yang kegiatan perekonomiannya terutama diatur oleh sistem pasar bebas.
2. Penentuan
Harga Penawaran dan Harga Permintaan
Ø Definisi
o Pengertian Permintaan
Permintaan
adalah sejumlah barang yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga
tertentu dalam waktu tertentu.
Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada permintaan yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.
Masyarakat selaku konsumen harus membeli barang atau jasa keperluannya di pasar. Keadaan ini mengandaikan bahwa barang atau jasa itu memiliki tingkat harga tertentu. Adanya berbagai macam harga di pasar selanjutnya mengandaikan adanya kondisi yang mempengaruhi. Adapun unsure-unsur yang terdapat pada permintaan yakni barang atau jasa, harga dan kondisi yang mempengaruhi. Jadi permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi dan tingkat harga.
o Pengertian Penawaran
Penawaran
adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu
tertentu.
Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut paut dengan pembelian dan pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.
Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu. permintaan bersangkut paut dengan pembelian dan pemakainan sedangkan penawaran bersangkut paut dengan peneyediaan dan penjualan. Jadi penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan situasi.
Ø HUKUM
o
Hukum Permintaan
Hukum
ekonomi berlaku ceteris paribus (diluar obyek yang diselidiki, keadaannya tetap
tidak berubah). Singkatnya hukum permintaan adalah : “ Permintaan akan
bertambah apabila harga turun dan akan berkurang apa bila harga naik”.
Hukum
permintaan tersebut dilatari oleh kenyataan bahwa orang harus memenuhi kebutuhannya
sebatas anggaran atau pendapatan tertentu. Muncul masalah disini mengapa
manusia harus memenuhi berbagai kebutuhan, sementara anggaran yang dimilikinya
terbatas? Alasannya, setiap benda pemenuhan kebutuhan mempunyai kegunaan
(utilitas)nya masing-masing sehingga orang akan berupaya memenuhi kebutuhan
dengan menyamakan pertambahan kegunaan (utilitas marginal) benda pemuas
kebutuhan yang dikonsumsinya.
Hukum
permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan
mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta
akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan
berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan
menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini
dikarenakan: naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan
akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan naiknya harga barang akan
menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
o
Hukum Penawaran
Hukum
penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang
yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan
berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan
hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
Ø
Faktor – faktor
yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Produsen
dan konsumen sebagai pihak yang paling sentral dalam permintaan dan penawaran
pasti memiliki faktor-faktor tersendiri untuk memperngaruhinya. Berikut adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
o
Faktor – faktor yang
mempengaruhi permintaan (Demand)
1. Perilaku konsumen / selera
konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga
barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan
konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
4. Perkiraan harga di masa
depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas
kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
o Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran (Supply)
1. Biaya produksi dan
teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga
barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga
di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.
Ø
Penentuan Harga Keseimbangan
Dalam ilmu
ekonomi, harga
keseimbangan atau harga ekuilibriumadalah
harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
o
Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan
Matematik
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau
Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).
o
Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium
Price).
Masalah harga
berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan
berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan
harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang
dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas
barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga
keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui
suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan
permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan
pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Sumber: