Pengantar Telematika
Telematika
merupakan singkatan dari "Telekomunikasi dan Informatika." Istilah
Telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang. Telematika itu
sendiri berasal dari bahasa Perancis TELEMATIQUE yang dapat
berarti bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Para
praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu
dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep
Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new
hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam
wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT
(Information and Communications Technology)
Istilah
telematika sering dipakai dalam beberapa macam bidang, salah satunya dalam
bidang teknologi informasi. Para praktisi menyatakan bahwa telematics adalah
singkatan daritelecomunication (telekomunikasi) dan informatics adalah
sebagai wujud dari perpaduan konsep komputasi dan komunikasi. Istilah
telematika juga dikenal sebagai the new hybrid technology yang
lahir karena perkembangan teknologi digital.
Pertama kali
istilah Telematika digunakan di Indonesia adalah pada perubahan pada nama salah
satu laboratorium telekomunikasi di ITB pada tahun 1978..
Trend Kedepan Telematika
Trend telematika
di Indonesia pada umunya akan berkembang dengan pesat dengan seiring
berkembangnya teknologi informasi. Masyarakat saat ini tidak harus bersusah payah
untuk menghubungi kerabat, teman atau keluarga mereka atau hanya sekedar
mencari informasi. Mereka sudah bisa mendapatkan informasi melalui fasilitas
telepon, internet dan dapat melihatnya melalui televisi. Trend tersebut akan
berkembang lebih pesat lagi bila diiringi dengan sumber daya yang mumpuni.
Pada prinsipnya
berbagai jenis usaha di dunia telematika dapat di pilah-pilah menjadi berbagai
usaha yang sifatnya modular tidak terlalu tergantung satu dengan lainnya.
Beberapa servis seperti NIC servis & CA/RA/PKI servis memang merupakan
servis pendukung yang sifatnya tidak terlalu profit-oriented, akan tetapi tidak
bisa di pisahkan dari usaha yang didukungnya
Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan
perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan
multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan
kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang
masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless
dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini
berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun
sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu,
GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik
dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini
ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan oleh penggunannya.
Ada lima
kelompok industry yang berperan besar dalam perkembangan trend telematika ke
depan, diantaranya:
1. Infrastruktur
Telekomunikasi (biasanya resiko bisnis paling besar)
2. Infrastruktur
Internet (biasanya resiko bisnis sedang & rendah)
3. Hosting
service (biasanya resiko bisnis rendah)
4. Transaction
type service (biasanya resiko bisnis rendah)
5. Content /
knowledge producer (biasanya resiko bisnis rendah)
Dalam dunia
informasi yang biasanya penggunanya berpendidikan, proses community building
agak lebih pelik dari pada dunia biasa. Konsep penggalangan massa seperti para
partai politik di dunia nyata tidak mungkin dilakukan di dunia maya. Interaksi
dua arah berbentuk diskusi, di talkshow, di kolom-kolom media di tumpu oleh
kemampuan leadership (kepemimpinan), total customer satisfaction dan komitmen
kepada masyarakat berpengetahuan akan menjadi kunci keberhasilan dalam
melibatkan masyarakat dalam kebersamaan.
Sumber :
http://uzi-online.blogspot.com/2012/10/definisi-perkembangan-dan-trend-kedepan.html
http://niaas8.wordpress.com/2011/10/10/trend-kedepan-telematika/
Arsitektur Telematika
dari sisi Client dan Server
Arsitektur itu sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu dari
sisi client dan sisi server. Untuk penjelasan pertama saya akan membahas
mengenai arsitektur telematika. Istilah arsitekturmengacu pada desain sebuah
aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan
bagaimana mereka berkomunikasi. Jadi secara sederhana arsitektur telematika
yaitu sebuah struktur desain yang secara logic dapat meningkatkan hubungan
jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Selanjutnya akan dibahas model arsitektur telematika yang
terdiri dari client dan server. Pengertian client-server merupakan sebuah
paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan
aplikasi ke dalam dua pihak, yiatu pihak client dan pihak server. 15 tahun
sejak diperkenalkan client-server telah menjadi pilihan dalam arsitektur
aplikasi. Client-server diaplikasikan pada aplikasi mainframe yang sangat besar
untuk membagi beban proses loading antara client dan server. Sebagai dampaknya
client-server telah mengubah cara atau pola pikir kita dalam mendesain dan
membangun aplikasi. Dan ini sangat membantu end-user dalam peng-harapan tentang
“the look and feel” dari multiuser software. Dalam perkembangannya,
client-server dikembangkan oleh dominasi perusahaan-perusahaan software besar
yaitu Baan, Informix, Lotus, Microsoft, Novell, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun,
dan Sybase. Perusahaan-perusahaan ini adalah superstar pada era pertama
dimunculkannya konsep client/ server. Saat ini perusahaanperusahaan ini telah
menjadi perusahaan komputer yang stabil dan besar.
· Asitektur Sisi Client
Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan atau penyimpanan
data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript adalah sebuah
contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari sisi klien
penyimpanan.
Karakteristik Klien :
· Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
· Menunggu dan menerima balasan.
· Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu tertentu.
· Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir, dengan
menggunakan GUI.
· Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web khusus
eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai
contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML;
tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik Server:
· Selalu menunggu permintaan dari salah satu klien.
· Melayani klien permintaan kemudian menjawab dengan data
yang diminta ke klien.
· Sebuah server dapat berkomunikasi dengan server lain
untuk melayani permintaan klien.
· Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP server, database
server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan web layanan ini
juga jenis server.
Menurut
kamus istilah arsitektur dapat diartikan sebagai struktur desain
komputer dan semua rinciannya, seperti sistem sirkuit, chip, bus untuk ekspansi
slot, BIOS dan sebagainya.
Tiga elemen utama sebuah arsitektur, masing-masing sering
dianggap sebagai arsitektur, adalah:
1. Arsitektur sistem pemrosesan, menentukan standar teknis
untuk hardware, lingkungan sistem operasi, dan software aplikasi, yang diperlukan
untuk menangani persyaratan pemrosesan informasi perusahaan dalam spektrum yang
lengkap. Standar merupakan format, prosedur, dan antar muka, yang menjamin
bahwa perlengkapan dan software dari sekumpulan penyalur akan bekerja sama.
2. Arsitektur telekomunikasi dan jaringan, menentukan
kaitan di antara fasilitas komunikasi perusahaan, yang melaluinya informasi
bergerak dalam organisasi dan ke peserta dari organisasi lain, dan hal ini juga
tergantung dari standar yang berlaku.
3. Arsitektur data, sejauh ini merupakan yang paling rumit
diantara ketiga arsitektur di atas, dan termasuk yang relatif sulit dalam
implementasinya, menentukan organisasi data untuk tujuan referensi silang dan
penyesuaian ulang, serta untuk penciptaan sumber informasi yang dapat diakses
oleh aplikasi bisnis dalam lingkup luas.
Dengan kemajuan teknologi telekomunikasi dan teknologi
informasi atau lebih dikenal dikenal dengan istilah Telematika atau dalam
istilah asingnya ICT (Information and Communication Technology) menawarkan
sesuatu yang pada awal perkembangan komputer sangatlah mahal yaitu mini
komputer, workstation dan personal komputer yang memiliki kemampuan setara
mainframe dengan harga yang jauh lebih murah.
Hal itu mendorong munculnya paradigma baru dalam pemrosesan
data yaitu apa yang disebut Distributed Processing dimana sejumlah komputer
mini komputer, workstation atau personal komputer menangani semua proses yang
didistribusikan secara phisik melalui jalur jaringan komunikasi.
Salah satu bentuk dari distributed processing adalah
arsitektur client-server. Menurut
Wikipedia, klien-server atau client-server merupakan sebuah
paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk
mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server.
Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang
terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan
komponen server.
Komponen client juga sering disebut sebagai front-end,
sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponenclient dari
aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data
dari pengguna. Komponen client tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan
oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan
mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server,
umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh
server. Komponen server akan menerima request dari clinet, dan langsung
memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepadaclient. Client
pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan
menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi
dengan pengguna.
Beberapa model arsitektur klien-server:
A. Arsitektur Mainframe
Pada arsitektur ini, terdapat sebuah komputer pusat (host)
yang memiliki sumber daya yang sangat besar, baik memori, processor maupun
media penyimpanan. Mainframe menyediakan sedikit waktu dan sebagian memorinya
untuk setiap pemakai (user), kemudian berpindah lagi kepada pemakain lain, lalu
kembali kepemakai yang pertama. Perpindahan ini tidak dirasakan oleh pemakai,
seolah-olah tidak ada apa-apa. Jenis komputer ini memiliki suatu Central
Processing Unit, Storage Device yang agak besar (kira-kira sebesar 2 lemari
pakaian) dan ditempatkan pada tempat tersendiri. Peralatan CPU dan Storage
tersebut dihubungkan dengan banyak terminal yang terdiri dari keyboard dan
monitor saja. Melalui komputer terminal, pengguna mengakses sumber daya
tersebut. Komputer terminal hanya memiliki monitor/keyboard dan tidak memiliki
CPU. Semua sumber daya yang diperlukan terminal dilayani oleh komputer host.
Model ini berkembang pada akhir tahun 1980-an.
B. Arsitektur File Sharing
Pada arsitektur ini komputer server menyediakan file-file
yang tersimpan di media penyimpanan server yang dapat diakses oleh pengguna.
Arsitektur file sharingmemiliki keterbatasan, terutama jika jumlah pengakses
semakin banyak serta ukuran file yang di shaing sangat besar. Hal ini dapat
mengakibatkan transfer data menjadi lambat. Model ini populer pada tahun
1990-an.
C. Arsitektur Client/Server
Karena keterbatasan sistem file sharing, dikembangkanlah
arsitektur client/server. Dengan arsitektur ini, query data ke server dapat
terlayani dengan lebih cepat karena yang ditransfer bukanlah file, tetapi
hanyalah hasil dari query tersebut. RPC (Remote Procedure Calls) memegang
peranan penting pada arsitektur client/server. Client server dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu model Two-tier dan Three-tier.
Model Two-tier
Model Two-tier terdiri dari tiga komponen yang disusun
menjadi dua lapisan : client(yang meminta serice) dan server (yang menyediakan
service). Tiga komponen tersebut yaitu :
1. User Interface. Adalah antar muka program aplikasi yang
berhadapan dan digunakan langsung oleh user.
2. Manajemen Proses.
3. Database.
Model ini memisahkan peranan user interface dan database
dengan jelas, sehingga terbentuk dua lapisan.
D. Model Three-tier
Pada model ini disisipkan satu layer tambahan diantara user
interface tier dan database tier. Tier tersebut dinamakan middle-tier. Middle-Tier
terdiri dari bussiness logic dan rules yang menjembatani query user dan
database, sehingga program aplikasi tidak bisa mengquery langsung ke database
server, tetapi harus memanggil prosedur-prosedur yang telah dibuat dan disimpan
pada middle-tier. Dengan adanya server middle-tier ini, beban database server
berkurang. Jika query semakin banyak dan/atau jumlah pengguna bertambah, maka
server-server ini dapat ditambah, tanpa merubah struktur yang sudah ada. Ada
berbagai macam software yang dapat digunakan sebagai server middle-tier.
Contohnya MTS (Microsoft Transaction Server) dan MIDAS.
sumber :
http://dim24.wordpress.com/2011/10/20/arsitektur-telematika/
http://faiza-ulfa.blogspot.com/2014/01/arsitektur-telematika-dari-sisi-server.html
http://abdulghanni.blogspot.com/2013/10/pengantar-telematika-arsitektur.html
Layanan Telematika
Layanan
Telematika merupakan layanan dial up ke Internet
maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk
mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.
Layanan-layanan
yang terdapat pada telematika adalah :
1. Layanan
Informatika di Bidang Informasi
Pada hakikatnya,
penggunaan telematika dan aliran informasi harus berjalan sinkron dan
penggunaanya harus ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk
menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di
kalangan masyarakat. Salah satu fasilitas bagi masyarakat untuk mendapatkan
informasi yaitu melalui internet dan telefon. Ada baiknya bila fasilitas publik
untuk mendapatkan informasi terus dikembangkan, seperti warnet dan wartel.
Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas
jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi
pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat
kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong
pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas
pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan
masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan “e-commerce” bagi
usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk
Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh
masyarakat.
2. Layanan
Keamanan
Layanan keamanan
merupakan layanan yang menyediakanan keamananinformasi dan data. layanan
terdiri dari enkripsi, penggunaan protocol, penentuan akses control dan
auditin.
layanan keamanan
memberikan fasilitas yang berfungsi untuk memantau dan memberikan informasi
bila ada sesuatu yang berjalan atau beroperasi tidak seharusnya. dengan kata
lain layanan ini sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jaringan
tidak mudah terhapus atau hilang.
kelebihan dari
layanan ini adalah dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan.
contoh layanan
keamanan yaitu:
a. navigation
assistant
b. weather,stock
information
c. entertainment
and M-commerce.
d. penggunaan
Firewall dan Antivirus
3. Layanan
Context Aware dan Event-Based Context-awareness
Layanan Context
Aware dan Event-Based Context-awareness merupakan kemampuan layanan network
untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari
pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang
sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan
antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan
kemampuan terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem
context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
a. The
acquisition of context
Hal ini
berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang
diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu
sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu
lokasi tersebut.
b. The
abstraction and understanding of context
Pemahaman
terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata,
bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan
kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap
inputan dalam suatu konteks.
c. Application
behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua
hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan
tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana
caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
4. Layanan
Perbaikan Sumber (Resource Discovery Service)
Resource
Discovery Service (RDS) adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan
layanan utilitas yang diperlukan. RDS
juga berfungsi dalam pengindeksan lokasi layanan utilitas untuk mempercepat
kecepatan penemuan.
Layanan
perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya
manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang
berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola,
pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha,
lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umunya. Konsep pengembangan sumber daya
manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas
dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan
digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal.
Kebutuhan akan
SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Dilihat dari
bidang ekonomi
Pengembangan
telematika ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan
kapasitas industry produk barang dan jasa.
Dilihat dari
bidang politik
Bagaimana
telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan
dukungan politik.
Dari kedua
bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua
aspek, yaitu :
1. Pengembangan peningkatan kapasitas
industry.
2. Pengembangan layana publik.
Sasaran utama
dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
a) Peningkatan kinerja layanan public yang
memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan masyarakat,
pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator pembangaunan.
b) Literasi masyarakat di bidang teknologi telematika
yang terutama ditujukan kepada old generator dan today generation sebagai
peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
sumber:
http://bagasirawanganteng.blogspot.com/2012/12/layanan-telematika-teknologi-wireless_6.html
http://mistercela21.wordpress.com/2011/10/25/layanan-telematika/
http://uzi-online.blogspot.com/2012/11/layanan-telematika-teknologi-wireless.html