MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Ø PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang sengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Ø MAKNA TANGGUNG JAWAB
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada
kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya
dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia
hidup bermasyaarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh
berbuat emaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia
mwnciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan antara
manusia dan lingkungan.
Ø JENIS-JENIS TANGGUNG JAWAB
a) Tanggung jawab terhadap diri sendiri, yaitu menuntut kesadaran setiap
orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian
sebagai manusia pribadi.
b) Tanggung jawab terhadap keluarga, yaitu tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya terhadap nama baik keluarga, tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,dan
kehidupan.
c) Tanggung jawab terhadap masyarakat, yaitu manusia tidak bisa hidup tanpa
bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.
d) Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara, yaitu suatu kenyataan lagi, bahwa tiap
manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat,
bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran
yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri, dan
apabila perbuatan itu salah, maka harus bertanggung jawab kepada negara.
e) Tanggung jawab terhadap Tuhan, yaitu Tuhan menciptakan manusia dibumi
ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia
mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan, sehingga tindakan manusia
tidak lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab
suci melalui berbagai macam agama.
Ø CONTOH PADA TIAP-TIAP JENIS TANGGUNG JAWAB
a) Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun kadang-kadang ia
melihat jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lobang. Kakinya
terkilir, dan menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus
beristirahat dirumah beberapa hari. Konsekwensi tingggal dirumah beberapa hari
merupakan tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
b) Seorang ibu telah dikaruniai tiga anak, kemudian oleh sesuatu
sebab suaminya meninggal dunia, karena ia tidak mempunyai pekerjaan / tidak
bekerja pada waktu suaminya masih hidup maka demi rasa tanggung jawabnya
terhadap keluarga ia melacurkan diri. Ditinjau dari segi moral hal ini tidak
bisa diterima karena melacurkan diri termasuk tindakan terkutuk, tetapi dari
segi tanggung jawab ia termasuk orang yang dipuji, karena demi rasa tanggung
jawabnya terhadap keluarga ia rela berkorban menjadi manusia yang hina
dan dikutuk.
c) Hanafi terlalu congkak dan sombong, ia mengejek dan menghina
pakaian pengantin adat Minangkabau. Ia tidak memakai pakaian itu, bahkan
penutup kepala yang dikeramatkan pun semula ditolak. Tetapi setelah ada ancaman
dari pihak pengiring, terpaksa Hanafi mau memakainya juga. Didalam peralatan
itu hampir-hampir pernikahan dibatalkan, karena timbul perselisihan antara
pihak kaum perempuan dengan pihak kaum laki-laki. Pangkalnya dari Hanafi juga.
Ia berkata pakaian mempelai yang masih sekarang dilazimkan di negerinya, yaitu
pakaian secara zaman dahulu, disebutkannya cara anak komedi Istambul. Jika ia
dipaksa memakai secara itu, sukalah urung sahaja, demikian katanya dengan
pendek. Setelah tikbul pertengkaran di dalam keluarga pihaknya sendiri akhirnya
diterimalah, bahwa ia memakai smoking, yaitu jas hita, celana hitam, dengan
berompi dan berdasi putih. Dengan waktu henda menutup kepalanya, sudah
berselisih pula. Dengan kekerasan ia menolak pakaian dester suluk, yaitu
pakaian orang Minangkabau. Bertangisan sekalipun perempuan meminta supaya ia
jangan menolak tanda keminangkabauan yang satu, yaitu selama beralat saja. Jika
peralatan sudah selesai, bolehlah ia nanti memakai sekehendak hatinya pula.
Hanafi tetap menolak kehendak orang tua, ia tidak hendak menutup kepala, karena
lebih gila pula dari pada anak komidi, bila memakai dester saluk dengan baju
smoking dan dasi. Setelah ibunya sendiri hilang sabarnya dan memukul-mukul dada
dimuka anak yang "terpelajar" itu, barulah hanafi menurut kehendak
orang banyak, sambil mengeluh dan teringat akan badannya yang sudah "tergadai".
Untunglah ia menurutkan hal menutup kepala itu, karena sekalian pengantar dan
pasumandan (pengiring bangsa perempuan) sudah berkata bahwa mereka tak sudi
mengiringkan "mempelai didong". Akhirnya Hanafi tunduk pula dengan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Meskipun harus bersitegang dahulu.
Sebagai pertanggung jawaban kecongkakan dan kesombongan itu, Hanafi harus
menerima rasa antipai dari masyrakat Minangkabau yang sangat ketat terhadap
adat itu (dikutip dari : Salah Asuhan)
d) Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa
yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik
sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru isa ini harus pula dipertanggung
jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu diketahui ia harus berurusan
dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
e) Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya
karena dituntu tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang
ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri
kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab
ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumnya yang seharusnya
meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung
jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Ø PENGERTIAN PENGABDIAN
Perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang,
hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Ø MACAM-MACAM PENGABDIAN
a. Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu
penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung
jawab yang diikuti oleh pengorbanan. Misalnya : shalat,zakat,puasa.
b. Pengabdian kepada Masyarakat, karena manusia
hidup dan dibesarkan di dalam masyarakat sehingga pengabdian dan pengorbanan
sebagai perwujudan tanggung jawab terhadap masyarakat.
c. Pengabdian kepada Raja, yaitu suatu
penyerahan diri kepada raja yang melindunginya.
d. Pengabdian Kepada Negara, pengabdian yang
timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian
negara dan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
e. Pengabdian kepada harta, karena seseorang
menganggap harta yang menghidupinya. Sehinggga tindakannya semata-mata demi
harta, bahkan rela berkorban untuk mempertahankan hartanya.
Ø CONTOH PENGABDIAN DALAM KEHIIDUPAN SEHARI-HARI
Sepasang suami istri guru sekolah
dasar di sebuah desa anaknya cukup banyak yaitu enam orang. Untuk dapat
memenuhi kebutuhan keluarga besar tersebut, si ibu tetap berkerja sebagai guru,
karena tahu bahwa gaji suaminya juga kecil. Si ibu di rumah tidak melepaskan
tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, karena memang tidak mampu membayar
pembantu. Untuk urusan pendidikan di sekolah si bapak yang bertanggung jawab,
sedangkan si ibu untuk urusan pendidikan yang bersangkutan dengan rumah tangga,
si bapak membimbing putra putrinya dalam belajar di rumah malam hari, sedangkan
siang hari saling dengan praktek biologi seperti menanam sayor koma, memeihara
ternak yang hasilnya langsung dapat dinikmati oleh keluarga, si ibu membimbing
putra putrinya untuk mandiri, setelah anak-anaknya mulai harus sekolah di kota
mereka hanya di sewakan kamar yang murah dengan memasak dan mencuci sendiri.
Demikianlah maka kamar itu makin
banyak penghuninya oleh adik-adik yang juga menyusul kakak di kota. Seminggu
sekali seorang pulang untuk mengambil uang dan perbekalan di
desa, dan sekali sebulan ayah ibu datang ke kota untuk tetap mengakrabkan hubungan sebagai keluarga dan mengontrol anak-anaknya menjalankan kewajibannya secara benar. Hal demikian juga diakukan oleh keluarga itu waktu anak terbesar harus masuk ke perguruan tinggi. Pada waktu si sulung sudah tamat dan berkerja, iya pindah ke tempat kerjanya dan berfungsi sebagai donatur terhadap adik-adiknya. Wal halsil seluruh putra putri keluarga guru tersebut dapat menamatkan sekolahnya dan menjadi sarjana. Sementara itu si bapak dan ibu bertahan berkerja sebagai guru di desa demi mengabdi pada putra putrinya agar dapat menjadi manusia yang hidupnya tidak sesulit dirinya. Waktu mereka sudah pensiun, mereka merasakan bahwa pengabdiannya pada putra putrinya juga sudah cukup, mereka puas karna membekali putra putrinya dengan ilmu yang diajadikan kail dalam menempuh kehidupan ini. Orang tua itu tidak membekali dengan ikan, karena akan cepat abis tanpa bekas !
desa, dan sekali sebulan ayah ibu datang ke kota untuk tetap mengakrabkan hubungan sebagai keluarga dan mengontrol anak-anaknya menjalankan kewajibannya secara benar. Hal demikian juga diakukan oleh keluarga itu waktu anak terbesar harus masuk ke perguruan tinggi. Pada waktu si sulung sudah tamat dan berkerja, iya pindah ke tempat kerjanya dan berfungsi sebagai donatur terhadap adik-adiknya. Wal halsil seluruh putra putri keluarga guru tersebut dapat menamatkan sekolahnya dan menjadi sarjana. Sementara itu si bapak dan ibu bertahan berkerja sebagai guru di desa demi mengabdi pada putra putrinya agar dapat menjadi manusia yang hidupnya tidak sesulit dirinya. Waktu mereka sudah pensiun, mereka merasakan bahwa pengabdiannya pada putra putrinya juga sudah cukup, mereka puas karna membekali putra putrinya dengan ilmu yang diajadikan kail dalam menempuh kehidupan ini. Orang tua itu tidak membekali dengan ikan, karena akan cepat abis tanpa bekas !
Ø PENGERTIAN PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban
yaitu persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan
kebaktian. dengan demikian pegorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung
unsur keikhlasan yant tidak mengandung pamrih. Suatu pemngberian yang
didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Ø Macam-macam pengorbanan :
*Pengorbanan terhadap masyrakat
*Pengorbanan terhadap diri sendiri dan keluarga
* Pengorbanan apa yang telah kita miliki dan bisa kita
pertanggung jawabkan
AKIBAT DARI PENGORBANAN
Kita akan merasa kecewa sedih dan apapun itu jika kita harus
rela kehilangan cinta ataupun barang yang kita miliki.
Ø CONTOH TENTANG PENGORBANAN
Pengorbanan kita untuk kekasih yang kita
sayang , kita bakalan rela berkorban dalam bentuk postif bukan negatif .
Seperti positif “ jika orang yang kita sayang menyuruh kita untuk tidak merokok
, ya kita jangan merokok , karena kata kekasih kita benar , merokok banyak
penyakitnya , pasti berat kalau memang sudah kecanduan , tetapi kita bisa koq ,
apalagi kalau kita sayang dengan kekasih kita pasti kita bisa berkorban buat
dia “.
(Sumber :
Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji
Penerbit Gunadarma,
http://dewwhocuremarimengerjakantugas.blogspot.com/2010/12/manusia-dan-tanggung-jawab.html)